(Jakarta, 23/1/2013) Gelaran
superseries yang diselenggarakan oleh BWF (Badminton World Federation) telah
mendulang sukses, siklus ketiga mendatang diperkirakan akan melampaui
keberhasilan gelaran sebelumnya.
BWF telah mengadakan diskusi dengan
penyelenggara turnamen level superseries untuk periode 2014-2017 pada hari
Senin lalu di Kuala Lumpur, Malaysia. Deputi Presiden BWF, Paisan Rangsikitpho
mencatat kemajuan yang signifikan dan konsisten di sejumlah area seperti media
dan pendapatan sponsorship serta penyiaran – baik dalam hal distribusi televisi
maupun jumlah penonton pada saluran online BWF.
Beliau sangat optimis dengan 12
gelaran superseries selanjutnya yang akan dimulai tahun depan. BWF juga
mengucapkan selamat kepada Australia serta Konfederasi Bulu Tangkis Oseania
yang akan menjadi tuan rumah baru bagi turnamen superseries, ini merupakan
event superseries pertama yang akan dilangsungkan diluar Asia dan Eropa.
“Kami terus berkembang. Semakin
banyak yang tertarik dengan bulu tangkis sebagai tontonan olahraga dan kami
telah melihat nilai komersil yang sejalan dengan hal ini. Ketatnya bidding
untuk penyelenggaraan empat tahun siklus superseries menunjukkan betapa
tingginya nilai kejuaraan ini. Australia sangat berkeinginan untuk menjadi
bagian dari gelaran ini dan kami menyambutnya dengan baik. Selain itu, Malaysia
juga telah naik kelas ke level Superseries Premier. Semua ini membuktikan
betapa besarnya ambisi untuk menjadi bagian dari turnamen terbaik di sirkuit
ini” jelas Paisan.
“Bulu tangkis kini telah disiarkan
di televisi lebih di 160 negara dengan penayangan lebih dari 5.000 jam. Ini
juga termasuk siaran langsung gelaran superseries selama lebih dari 2.000 jam
di tahun 2011 dan 2012” jelas Paisan.
Selain itu, saluran online
BWF (badmintonwolrd.tv) yang dimulai pada Agustus 2011, telah menarik 22 juta
penonton yang tercatat telah menonton hampir 70 juta menit siaran bulu tangkis.
“Siaran langsung dari saluran di
Youtube ini telah mengangkat bulu tangkis ke mata dunia dan membuat bulu
tangkis semakin mudah diakses oleh penggemar” tambahnya.
Sekretaris Jenderal BWF, Thomas Lund
mengkonfirmasi bahwa BWF telah mendapat finacial rewards dari
penyelenggaraan superseries (yang disponsori oleh OSIM) sejak pertama kali
diselenggarakan pada tahun 2007. Beliau juga menggarisbawahi soal peningkatan
konsisten pada prize money yang menjadi indikator positif bahwa gelaran
berngengsi ini akan berkembang dan terus berlanjut pada siklus selanjutnya.
Lima kejuaraan superseries premier
di Cina, Denmark, Inggris, Malaysia dan Indonesia menjanjikan turnamen yang
lebih menguntungkan, masing-masing dengan minimum prize money senilai
500,000 dollar AS (2014-2015); 550,000 dollar AS (2016) dan 600,000 dollar AS
(2017). Ini merupakan peningkatan signifkan dari nilai 350,000 dollar AS untuk
2011 dan 2012 serta 400,000 dollar AS untuk tahun ini.
Sementara itu kejuaraan level
superseries yang akan berlangsung di Australia, Perancis, Hong Kong, India,
Jepang, Korea dan Singapura, prize money akan dimulai dari 250,000
dollar AS di tahun 2014 dan akan meningkat sebagai berikut : 275,000 dollar AS
(2015); 300,000 dollar AS (2016), 325,000 dollar AS (2017).
“Tahun depan, total prize money di
superseries akan mencapai nilai tertingi dibanding sebelumnya. Termasuk final
superseries yang akan menawarkan hadiah sedikitnya 6,3 juta dollar AS” ungkap
Lund.
Pertemuan hari Senin lalu merupakan
ajang diskusi dan berbagi informasi guna mempersiapkan diri untuk sesi
mendatangkan ide kreatif untuk mengembangkan penyelenggaraan turnamen seperti
dijelaskan oleh Lund. Ia sekaligus menekankan bahwa perencanaan awal merupakan
kunci untuk menyelenggarakan event superseries yang berkualitas tinggi.
Pemasangan iklan pada event di tahun 2014-2017 dan keterlibatan penggemar/sportainment
juga menjadi agenda pada pertemuan ini.
Sementara itu, Indonesia sebagai
salah satu penyelenggara turnamen superseries premier sejak tahun 2011, kembali
dipercaya untuk menjadi tuan rumah di gelaran siklus selanjutnya tahun 2014 –
2017.
“Turnamen Indonesia Superseries
Premier dianggap sebagai salah satu turnamen dengan penyelenggaraan terbaik.
Kami diminta untuk mempresentasikan kepada negara-negara peserta lainnya soal
bagaimana menyelenggarakan turnamen yang berkualitas. Ini adalah sebuah
kehormatan untuk Indonesia” ujar Bambang Roedyanto, Kasubid Hubungan
Internasional PB PBSI.
Tahun lalu, BWF menyatakan bahwa
penyelenggaraan Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2012 menjadi salah
satu turnamen terbaik di dunia. Hal ini dinilai dari kualitas penyelenggaraan,
jumlah penonton, penayangan televisi, total prize money, dan lain
sebagainya. Pada penyelenggaraan turnamen superseries selanjutnya, BWF akan
menetapkan standard tertentu untuk meningkatkan kualitas turnamen ini.